KESEJAHTERAAN IBU

Keberhasilan penyeleggaraan pelayanan kesehatan ditentukan dan diukur dengan angka kematian ibu dan angka perinatal, sedang kesejahteraannya ditentukan oleh penerimaan gerakan keluarga berencana. Di dalam GBHN 1988 disebutkan bahwa “Peranan wanita dalam pembangunan perlu terus kita tingkatkan dan kita arahkan sehingga kaum wanita dapat memberikan sumbangan yang sebesar-besarnya bagi pembangunan bangsa, sesuai dengan kodrat dan harkatnya sebagai wanita”. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa peranan wanita sangat vital dalam pembangunan kehidupan bangsa, yaitu :
1. Perannya sebagai penerus generasi.
2. Pendamping suami dalam keharmonisan rumah tangga.
3. Pendidik kedewasaan mental anak.
4. Penunjang meningkatkan pendapatan keluarga.
Mengingat pentingnya tugas dan fungsi wanita. WHO dan UNICEF pada tahun 1978 menyelenggarakan pertemuan di Afrika Ata Uni Sovyet dan mencetuskan gagasan “Primary Health Care” dengan tujuan : “Health for all by the year 2000”.

Permasalah pokok kesejahteraan ibu pada symposium nasional kesejahteraan ibu antara lain sebagai berikut :

1. Kesejahteraan ibu besar pengaruhnya terhadap angka kematian maternal dan perinatal.
2. Kesejahteraan ibu merupakan tanggunga jawab bersama antar pemerintah dan masyarakat.
3. Berdasarkan ilmu obstetric social dengan landasan utama meningkatkan kesejahteraan ibu.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan ibu adalah :

a. Pendidikan dan kemiskinan.
b. Sistem pelayanan yang masih lemah.
c. Faktor biologis dan budaya masyarakat.
d. Faktor gawat darurat dalam kebidanan dan perinatal.

Dengan memperhatikan uraian diatas dapat dikemukakan bahwa upaya meningkatkan kesejahteraan ibu meliputi :


1. Upaya umum yang bersifat nasional
a. Kesepakatan politik
1) Mendorong semua jajaran terkait untuk memperhatikan kesejahteraa ibu dengan makin meningkatkan KISS (Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simflikasi)
2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menurunkan kemiskinan
3) Mrningkatkan pendidikan masyarakat sehingga makin dapat menerima KIE dan KIM dalam bidang kesehatan

b. Meratakan pelayanan obstetric ke pelosok tanah air
2. Meningkatkan upaya kesehatan
a. Meratakan pelayanan obstetric ke pedesaan melalui penyebaran bidan yang mengelola polindes
b. Meningkatkan upaya perawatan antenatal sehingga dapat melakukan deteksi dini terhadap kehamilan dengan resiko tinggi, penyulit kehamilan, komplikasi kehamilan dan penyakit yang menyertai kehamilan
c. Meningkatkan vaksinasi ibu hamil dan bayinya
d. Meningkatkan gizi untuk mengurangi anemia hamil dengan pemberian preparat Fe
e. Meningkatkan supervise dan system rujukan
f. Meningkatkan pelayanan gawat darurat obstetric
g. Mengupayakan standar pelayanan obstetric terpadu
3. Meningkatkan partisifasi masyarakat
a. Memeratakan pelayanan kesehatan pada masyarakat
b. Meningkatkan partisifasi masyarakat dalam kesehatan
c. Mengutamakan konsep pencegahan dalam pelayanan
d. Mengusahan teknologi tepat guna dan berhasil guna masyarakat
e. Pendekatan pelayanan kesehatan sehingga merupakan kebituhan vital masyarakat

0 Response to "KESEJAHTERAAN IBU"

Post a Comment